tips bisnis

Analisis Bisnis: Pengertian, Jenis, Cara Melakukan dan Contoh

a month ago5 mins read
Lebih efisien, strategi matang, dan besar kemungkinan bisnis Anda mencapai tujuan, adalah manfaat dari analisis bisnis. Cek detailnya sini!

Apa yang akan Anda lakukan untuk memastikan strategi, keputusan, kebijakan, dan pengembangan suatu bisnis bisa berhasil atau tidak? Yap, jawabannya adalah analisis bisnis terlebih dahulu. 

Melakukan analisis terhadap bisnis yang Anda punya, menjadi langkah untuk tahu lebih dalam mengenai cara kerja, pengelolaan, hingga memastikan efektivitas dari setiap kebijakan dalam bisnis. 

Makanya, analisis atas bisnis menjadi langkah untuk tahu strategi yang Anda miliki bisa memperbesar kemungkinan mencapai tujuan bisnis atau tidak. 

Tapi sebenarnya, apa sih analisis bisnis itu? Kalau penting, apa saja jenis-jenisnya? Lalu jika ingin melakukannya, seperti apa caranya? Demi menjawab itu semua, kami sediakan di sini. Cek!

Baca Juga: Strategi Bisnis Cerdas yang Wajib Dicoba agar Laris Manis

Apa Itu Analisis Bisnis?

Pertama, kita mulai dari definisi. Jadi, analisis bisnis adalah upaya untuk mengetahui bagaimana bisnis Anda berjalan dan juga merancang langkah-langkah yang tepat untuk mencapai tujuan. 

Benar, ini adalah proses untuk “mengenal diri” dari bisnis yang tengah Anda jalankan. Tanpa mengenalinya, bisnis bisa berjalan terseok-seok karena tak kunjung menemukan solusi atas masalah yang tidak Anda ketahui. 

Intinya, analisis atas bisnis adalah upaya untuk memahami lebih dalam lagi mengenai suatu bisnis. Baik itu dari segi masalah, proses kerja, operasional setiap hari, sampai dengan urusan strategi pencapaian tujuan. 

Maksudnya bagaimana? Anggap saja Anda memiliki bisnis di bidang pertanian. Persoalan utamanya adalah penghasilan dari bisnis yang Anda kerjakan sangat kecil. 

Nah, dengan cara analisis bisnis, Anda bisa mengidentifikasi apa saja faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya revenue yang Anda peroleh. 

Katakanlah, ada faktor seperti penggunaan tenaga manusia, menyedot anggaran bisnis lebih besar. 

Saat masalah ini sudah Anda ketahui, maka analisis yang berdasarkan data dan jenisnya tepat, bisa memberi Anda solusi. 

Misalnya, Anda bisa punya solusi seperti mengganti tenaga manusia dengan mesin yang lebih efisien. Ini hanya contoh sederhananya saja dari penerapan analisis bisnis. Sudah cukup memahaminya? 

Jenis-jenis Analisis Bisnis

Saat akan mengenal bisnis Anda lebih jauh, ada “pisau” yang bisa Anda gunakan untuk membedahnya. Pisau itu bernama jenis-jenis analisis dalam bisnis. Apa saja jenisnya? Simak di sini: 

1. Analisis SWOT

‘Alat’ analisis satu ini, jelas tak asing lagi di telinga Anda. SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, dan Threats) menjadi teknik yang cukup populer untuk mengetahui semua faktor dalam bisnis baik internal maupun eksternal. 

Popularitas SWOT sebagai teknik analisis tentu beralasan. Laman Marketing Link, menyebut jika analisis SWOT begitu populer lantaran teknik dari Prof. Kenneth Andrews di tahun 1963 ini, bisa membuat Anda memahami bisnis secara lengkap. 

Saat melakukan analisis, nantinya Anda pun harus mengoleksi serta melakukan kategorisasi atas data ke empat kuadran yang jadi kepanjangannya: 

  • Strength: mengenai kekuatan, kelebihan, keunikan, dan keandalan dari bisnis Anda. 
  • Weakness: kelemahan, faktor-faktor yang bisa membuat penjualan menurun, batasan, dan sejenisnya dalam bisnis. 
  • Opportunities: semua kesempatan atau peluang yang bisnis Anda miliki. 
  • Threats: siapa saja kompetitor, halangan, sampai risiko yang datang dari eksternal yang mengancam perusahaan. 

Baca Juga: Cara Mengembangkan Bisnis agar Tetap Sustain & Berumur Lama

2. MOST

Sama halnya dengan SWOT, teknik analisis bisnis MOST juga merupakan singkatan dari Mission, Objectives, Strategi, dan Tactics. 

Laman Algorit.ma, mendefinisikan MOST sebagai teknik analisis untuk tahu apa yang ingin suatu organisasi–baik profit maupun non profit–capai dan bagaimana strategi untuk mencapainya. 

Dalam teknik satu ini, ada juga beberapa komponen analisis yakni: 

  • Mission: tujuan utama dari perusahaan atau bisnis/misi dari suatu bisnis. 
  • Objectives: sama juga artinya tujuan, tapi lebih ke beberapa capaian dari bisnis yang bisa membantu dalam mencapai mission/misi perusahaan. 
  • Strategi: merupakan opsi yang Anda atau perusahaan lakukan demi mencapai objektif atau capaian bisnis yang bisa membantu untuk mencapai misi. 
  • Tactics: bentuk implementasi dari strategi yang akan dikerjakan atau dieksekusi oleh anggota tim. 

3. CATWOE

Analisis Bisnis

Hampir semua teknik analisis bisnis memiliki singkatan yang unik. Jika tadi ada SWOT dan MOST, sekarang ada CATWOE. Sama halnya dengan kedua teknik sebelumnya, CATWOE juga merupakan singkatan. 

Kepanjangannya adalah Customer, Actor, Transformation, Worldview, Owner, dan Environment. 

Dari kepanjangan ini, Anda mungkin sudah berpikir bahwa tekniknya lebih berfokus pada stakeholder dan itu sama sekali tidak salah. 

Pasalnya, menurut laman Improvement Service, CATWOE merupakan framework untuk mendefinisikan dan menganalisis bisnis dari sudut pandang stakeholder. 

Bedanya dengan kedua teknik sebelumnya, teknik ini lebih berfokus pada stakeholder atau pihak yang terlibat di dalam atau terdampak dari perubahan tertentu. 

Misalnya, saat Anda ingin membuat solusi dan membuat perubahan dalam bisnis, maka semua sudut pandang dari stake holder seperti karyawan, pelanggan, owner, dan juga investor, semuanya harus jadi pertimbangan. 

Apa gunanya? Dengan analisis bisnis ini, Anda bisa paham apa yang mereka prioritaskan, khawatirkan, dan inginkan. 

Hasilnya, strategi perubahan dalam bisnis yang Anda lakukan bisa lebih efektif dan diterima semua pihak. 

4. PESTLE

Teknik ini akan berguna jika Anda mencari metode manajemen risiko dari bisnis yang berfokus untuk mengevaluasi lingkungan eksternal. 

Lingkungan eksternal? Apa itu? Ini adalah faktor-faktor yang bisa berpengaruh pada perusahaan dan bisa memicu timbulnya risiko, seperti: 

  • Politic Factor/faktor politik: memahami dan mengevaluasi sejauh apa kebijakan dari pemerintah bakal berdampak pada perusahaan Anda. 
  • Economic factor/faktor ekonomi: lingkungan ekonomi seperti nilai tukar, pertumbuhan ekonomi, tingkat suku bunga, inflasi, dan pendapatan konsumen. 
  • Social factor/faktor sosial: merupakan karakteristik demografis, adat istiadat, norma, dan nilai-nilai dari suatu populasi tempat perusahaan Anda beroperasi. 
  • Technological faktor/faktor teknologi: kaitannya dengan inovasi dalam teknologi yang bisa berpengaruh ke operasional perusahaan. 
  • Environmental factor/faktor lingkungan: berupa faktor seperti kelangkaan bahan baku, polusi, dan target jejak karbon, ekologi lingkungan, perubahan iklim, dan lain sebagainya. Biasanya cocok untuk kebutuhan CSR perusahaan. 

5. Business Process Modeling (BPM)

Analisis bisnis apa saja? Salah satu jenisnya adalah BPM. Sering juga dapat sebutan sebagai process modelling, laman Kiss Flow mendefinisikannya sebagai analisis representasi atau penyederhanaan proses bisnis dari suatu organisasi agar lebih mudah dimengerti secara umum. 

Jadi, misalnya bisnis Anda punya proses yang sangat kompleks. Tapi, dengan BPM, Anda bisa menyederhanakannya dengan diagram atau visual yang membuat setiap orang dalam perusahaan lebih mudah mengerti. 

Dengan ini, sistem kerja yang kompleks bisa semua orang pahami secara jelas. Ini jadi semacam bahasa bersama dari anggota tim Anda agar semuanya punya pemahaman sama dan tidak salah dalam mendefinisikannya. 

Baca Juga: Cara Mengelola Cash Flow Bisnis agar Tetap Sehat dan Stabil

Cara Melakukan Analisis Bisnis

Bagaimana cara memulainya? Sederhana. Cukup ikuti langkah-langkah berikut untuk melakukannya: 

  • Ketahui tujuan atau masalah dalam bisnis yang ingin Anda capai dan selesaikan. 
  • Proses pengumpulan data dengan wawancara, observasi langsung, survei, atau dari dokumen dan laporan. 
  • Identifikasi kebutuhan stakeholder. 
  • Analisis proses dan sistem yang ada. 
  • Temukan kebutuhan dan masalah utama. 
  • Buat rekomendasi solusi. 
  • Evaluasi lalu komunikasikan ke semua pihak yang terkait. 

Contoh Analisis Bisnis

Ingin lebih mengerti soal contohnya? Cek sini: 

  • Masalah atau tujuan: penjualan toko turun 30% dalam 3 bulan terakhir. Tujuannya mengetahui penyebab penurunan dan menemukan solusi menaikkannya lagi. 
  • Pengumpulan data: wawancara pelanggan, observasi toko dari pelayanan maupun display. 
  • Analisis kompetitor: apakah toko lain aktif promosi atau ada program loyalitas? 
  • Analisis data: bisa gunakan SWOT untuk menganalisisnya. 
  • Solusi: perbaiki penataan toko dan latih staf, lebih aktif promosi di sosial media, dan rutin update stok barang terbaru. 

Setelah itu, Anda bisa mengajukan rekomendasi tindakan dan melakukan evaluasi setiap minggunya. 

Sudah Melakukan Analisis Bisnis tapi Tujuan Tak Kunjung Tercapai? Gabung sebagai Exhibitor di FLEI!

Kalau Anda telah melakukan berbagai langkah untuk analisis tapi tujuannya juga tak kunjung tercapai, segera daftarkan bisnis Anda sebagai exhibitor di Franchise & License Expo Indonesia sekarang!

Sebagai exhibitor, nantinya Anda akan berkesempatan memamerkan produk dan membuka pintu lebar untuk kemitraan, kolaborasi, bahkan ekspansi bisnis. Kalau mau gabung, langsung hubungi WhatsApp Hotline FLEI Business Show, ya!

Sudah waktunya berhenti berputar-putar hanya di analisis. Cek website FLEI Business Show atau ikuti @fleixpoid di Instagram untuk informasi lebih lengkap.

tips bisnis
Share this post
© 2025 Franchise & License Expo Indonesia (FLEI). All rights reserved.